Musik memang sudah menjadi bagian hidup bagi semua kalangan, tua, muda, anak-anak, remaja, dll. Banyak juga istilah-istilah dalam musik, baik itu teknik, alat musik, lagu, dsb. yang sudah banyak diketahui oleh orang
awam sekalipun.
Namun apa yg terjadi ketika istilah-istilah yang beredar di masyarakat
awam justru salah kaprah dalam ilmu atau teori di dunia musik itu sendiri? Berikut beberapa kekeliruan dalam istilah musik.
1. Gitar Rhythm atau Gitar Melody
Kesalahan terbesar tentang peran-peran gitaris didalam
band yang berkembang selama ini adalah istilah
gitar ritem dan
gitar melodi. Istilah ini sudah keliru jika dihadapkan dengan kenyataan di lapangan. Banyak yang mengira bahwa pemain ritem tugasnya hanya genjrang-genjreng
akord dan tingkatannya masih kalah dengan pemain melodi, ini keliru besar.
Di dalam teori musik, justru pelajaran yang paling mudah adalah
melodi daripada
ritem, mengapa? Karena melodi hanya memainkan nada secara horizontal (satu per satu), sedangkan ritem memainkan banyak nada dengan banyak
akord dan banyak irama. Juga
kekeliruan terbesar jika menganggap enteng bermain
ritem. Bermain ritem bukan hanya sekadar genjrang-genjreng. Jika hanya genjrang-genjreng, itu bukan ritem namanya, namun lebih tepatnya comping (mengiringi lagu). Dan tugas pemain ritem yang paling berat adalah membentuk irama (ini yang tersulit), menguatkan beat, membentuk suasana, dan lain-lain. Serta didalam ritem itu banyak hitungan-hitungan beat yang membutuhkan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi untuk sanggup memainkannya dengan benar.
Penamaan gitar ritem dan gitar melodi juga tidaklah tepat. Karena fungsi gitar ada pada keduanya, tidak bisa dilepas salah satu. Sederhananya, seorang gitaris yang baik seharusnya dapat memainkan ritem dan melodi tanpa harus dipisah-pisah. Penamaan yg benar adalah istilah
lead guitar (gitaris utama) dan
guitar II (gitaris kedua).
Satu poin paling penting adalah bahwa seorang gitaris wajib mempelajari ritem, melodi, harmoni dan improvisasi. Apapun perannya didalam band, entah itu sebagai
lead guitar (gitaris utama) atau
guitar II (gitaris kedua).
Dan terakhir, ritem bukan hanya tugasnya gitar. Bahkan ritem itu adalah
tugas utama bassist dan
drummer, karena kedua pemain ini adalah 'roh' band sebagai pembentuk irama.
2. Keyboard = Organ = Piano
1. Keyboard
Keyboard = klaviatur = papan nada
Keyboard berasal dari kata
key yang berarti kunci. Sedangkan
board berarti papan. Keyboard artinya alat musik yang terdiri dari sekumpulan tuts pada sebuah bidang yang mirip papan (
board). Jadi, baik
piano ataupun
organ adalah termasuk alat musik keyboard. Bahkan lebih jauh lagi, alat musik
marimba,
kolintang juga termasuk keyboard. Intinya, suatu alat musik bisa termasuk keyboard jika strukturnya stuktur kromatik setengah laras.
2. Organ
Organ adalah alat musik berbentuk seperti piano yang menghasilkan suara tetapi bukan dari ketukan palu terhadap senar. Organ dibagi dalam dua jenis yaitu
Organ Pipa dan
Organ Elektronik. Organ mempunyai pedal yang banyak. Foto diatas adalah salah satu contoh organ digital.
3. Piano
Alat musik piano memiliki tuts yang lebih banyak dan lebih tebal dan agak keras jika ditekan. Hal ini disebabkan karena mulanya piano diciptakan untuk permainan solo sehingga harus menjangkau nada mulai dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi, agar semakin bervariasi. Untuk bermain piano, kita tidak bisa jika hanya bermodal "posisi chord" saja, tetapi kita harus bisa mengeksplor skill piano kita dalam fingering. Piano memiliki 3 pedal dibawahnya (dari kiri ke kanan).
a.
Soft Pedal, berfungsi untuk menahan bunyi agar langsung hilang.
b.
Sostenuto Pedal, berfungsi untuk menahan bunyi agar tidak terlalu keras.
c.
Sustain Pedal (Damper), berfungsi agar dawainya terus bergetar dan bunyi yang dihasilkan bergema.
Dari segi suara yang dihasilkan, piano hanya menghasilkan satu suara yaitu akustik.
3. Interlude disebut Melodi
Ini adalah kesalahan umum yang sering terjadi di kalangan masyarakat yang masih awam akan pengetahuan musik. Saya juga pernah mengalaminya, namun ternyata hal ini sangat keliru.
Interlude adalah jeda. Interlude dalam musik merupakan periode jeda waktu setelah reff/chorus untuk masuk ke vocal kembali. Interlude dalam lagu biasanya tidak diisi dengan vocal melainkan melodi gitar, keyboard atau hanya ritem.
Interlude dalam lagu pada umumnya (tidak selalu baku) terletak di tengah-tengah komposisi lagu.
Jadi, interlude adalah satu bagian yang instrumental, atau sepotong musik yang diberikan antara bagian-bagian dari sebuah lagu.
4. Slap atau Chopper
Pasti di antara kalian banyak yang sering menyebut teknik bass ini dengan sebutan
chopper.
Jika iya, sebaiknya Anda ganti kebiasaan tersebut. Di dalam dunia bass, teknik
chopper itu "tidak ada", yang lebih tepat adalah teknik
slap.
5. Hanya Pria yang Memiliki Falsetto
Nah, untuk hal ini para musisi pun masih banyak yang salah kaprah.
Siapa bilang wanita tidak punya falsetto? Gita Gutawa buktinya.
"Tapi bukannya Gita Gutawa itu penyanyi seriosa?"
Secara teknik vokal, Gita Gutawa masuk Falsetto, namun dia bernyanyi dengan style seriosa.
6. Reff vs Chorus
Jujur, saya juga masih sering bingung membedakan antara
reffrain dan
chorus. Berikut penjelasannya.
Chorus merupakan bagian yang paling ditunggu-tunggu dalam sebuah lagu, biasanya statement atau misi utama lagu ada di bagian ini. Chorus memiliki nilai excitement yang lebih tinggi dari
verse. Nada yang terdapat pada Chorus biasanya sudah merupakan pengembangan lebih lanjut dari
verse, yang mengandung lompatan klimaks. Chorus menggunakan pola nada yang berbeda dan lebih nyaman daripada
verse, kord yang digunakan pun berbeda dengan
verse.
Reff lebih sederhana daripada Chorus. Reff/reffrain yang bermakna pengulangan biasanya menggunakan bagian lain dari lagu (biasanya
verse) untuk diulang di bagian ini. Notasi pengulangannya sama dan syairnya pun sama, namun tidak menutup kemungkinan syairnya dimodifikasi, namun notasi atau nadanya tetap menggunakan nada yang sama. Inilah yang seringkali tertukar, reff dianggap chorus dan demikian sebaliknya.
Contoh lagu dengan penggunaan reff yang hampir mirip dengan penjelasan diatas adalah Ode to My Family yang dibawakan oleh The Cranberries.
7. Overtune vs Modulasi
Kebanyakan orang menganggap bahwa nada yang naik di bagian reff/chorus pada akhir lagu adalah
overtune/
overtone, ternyata ini juga keliru. Padahal tidak jarang juga reff/chorus yang berpindah ke nada yang lebih rendah.
Intinya, perpindahan nada ke nada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah, lebih tepatnya adalah
modulasi.
Lalu apa itu
overtune/
overtone?
Overtune/overtone adalah adalah teknik komposisi lagu untuk menaikkan skala pada bagian transisi lagu, seperti dari
chorus menuju
bridge, atau dari
instrumental menuju
coda.
Itulah beberapa kesalahan yang sering kita jumpai. Semoga materi mudah dicerna dan dipahami. Bagi yang ingin menambahkan, silakan berkomentar. Terima kasih.
Sumber materi:
1.
KASKUS
2.
Situs 1
3.
Situs 2
Sumber gambar:
1.
Google Images
2.
Pixabay